Proses perpindahan penduduk Kutai dari Kampung Panji Tenggarong Kutai Kartanegara berlangsung antara tahun 1782-1816 dimasa tahta pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di pimpin oleh Sultan Adji Muhammad Muslihudin Sultan Kutai Ke XV.Rombongan ini menembus belantara Kalimantan menyusuri Pantai Selat Makasar hingga membuka sebuah perkampungan di Lempake (saat ini lokasi kampung yang dimaksud berada di KM 2 Kelurahan Loktuan) yang dipimpin oleh Tada’ dan Rembang sedangkan rombongan yang dipimpin Bahda membuka perkampungan di Gunung terake didekat aliran sungai Api-api/ rinding yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Gunung Sari. Seiring berjalanya waktu salah seorang Putra Tada’ bernama Ismail membuka perkampungan di Kanibungan (saat ini berada 1 Km kearah utara Kantor Kelurahan Guntung) dan Putra tada yang lain bernama Mustaf membuka perkampungan Di Paku Adji ( saat ini wilayah Paku adji berada dikawasan PT.Pupuk Kaltim tepatnya di sekitar Masjid Al-Mubaraq Plant Site) dimana terdapat pemakaman warga kutai dan Makam salah seorang kerabat bergelar Pangeran Kartanegara bermakam pula di sana Nama Paku adji diambil dari dua suku kata Paku & adji yang mengandung makna Orang kuat Kerabat Sultan.Dari ketiga kampung tersubutkampung Kanibungan Sebagai Pusat Pemerintahan yang dikepalai seorang petinggi hingga tahun 1941.Petinggi Depung merupakan petinggi terakhir yang menjabat di kampung Kanibungan
Seorang petinggi pada masa itu adalah salah seorang yang di percaya oleh kerajaan untuk memungut pajak hasil bumi dintaranya pada waktu itu : Sarang burung wallet, getah Damar, Rotan, kayu Gaharu, madu dan hasil pertanian, setiap tahunya di bawa kekepusat pemerintahan saat akan dilangsungkannya Erau Adat di Ibukota Pemerintahan Kesultanan kutai Kartanegara Ing Martadipura di TenggarongDari perkembangan ketiga kampung Lempake, kanibungan dan Paku adji sebagi daerah persawahan dan pekebunan dipilih lah Guntung yang relatif berada antara getiga kampung tersebut hingga lambat laun Guntung semangkin ramai atas kesepakatan ketiga penduduk kampung tersebut Guntung Dijadikan Tempat Pemukiman di tahun 1948 Nama Guntung sendiri diambil dari sebuah Danau Kecil yang airnya tidak mengalir orang kutai menyebtnya Guntung dan nama Guntung tetap Diabadikan sebagai Nama Kampung sampai saat ini, danau kecil ini kemudian digali oleh penduduk Guntung ke arah hulunya di tembusak ke sungai batangan hingga ke sebuah Danau dan ke arah hilirnya ditembuskan kelaut sehingga membentuk sebuah sungai kecil yang berpungsi untuk pengairan irigasi sawah pada saat itu yakni Sungai guntung. Dalam perkembangan selanjutnya perkampungan guntung mengalami pergeseran dengan hadirnya Pertamina Kontactornya melakukan surpey untuk pembangunan pabrik pupuk terapung dan pembeasan lahan yang ditempati rumah rumah penduduk termasuk lokasi pagung erau dan Komplek Equator Hotel yang di bebaskan oleh Pertamina pada tahun 1974 dan 1975. Mulai saat itu Guntung yag tadinya hanya dihuni oleh Etnis Kutai mulai ber sosialisasi dengan penduduk yang datang dari berbagai daerah dan puncaknya terjadi pada tahun 1979 dengan hadirnya perusahan Lumus yang akan membangun pabrik Pupuk terbesar di Dunia dalam satu lokasi ,namun jauh sebelum kehadiran perusahaan di Guntung ini Selain warga Kutai yang mendiami daratan, beberapa puluh tahun kemudian hadir pula komonitas Suku Bajau yang berdiam dibibir pantai yang merupakan cikal bkal perkampungan nelayan.Diawali dari sebuah Kampung Guntung pada tahun 1948 dipimpin oleh A-ang dan pada tahun 1974 berubah setatusnya menjadi sebuah RT. dengan ketua RT nya Hindi T dibawah pemerintahan Kampung Bontang hingga tahun 1985 yang selanjutnya berubah setatusnya menjadi sebuah Dusun dibawa pemerintahan Desa Bontang Baru hingga tahun 1990 kemudian dengan adanya pemekaran Desa Guntung dibawah pemerintahan Desa Belimbing hingga tahun 2002.Dengan berdasarkan peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 18 Tahun 2002 maka pada tanggal 27 September 2002 Adji Irham, BA dilantik sebagai Lurah Pertama dikelurahan Guntung menjabat hingga tahun 2003, Kemudian sejak tanggal 21 November 2003 Kelurahan Guntung dipimpin oleh Drs.Fahmi Rizal.......
tags : kota bontang, bontang kota, letak bontang, luas bontang, pupuk kaltim bontang, lng bontang, sejarah bontang, kelurahan bontang, kecamatan bontang, wlikota bontang, sepak bola bontang, pariwisata bontang, kebudayaan bontang, daerah bontang, penduduk asli bontang, suku asli bontang, kebudayaan asli bontang, pertama di bontang, orang asli bontang, kutai bontang, bontang kutai asli.
Seorang petinggi pada masa itu adalah salah seorang yang di percaya oleh kerajaan untuk memungut pajak hasil bumi dintaranya pada waktu itu : Sarang burung wallet, getah Damar, Rotan, kayu Gaharu, madu dan hasil pertanian, setiap tahunya di bawa kekepusat pemerintahan saat akan dilangsungkannya Erau Adat di Ibukota Pemerintahan Kesultanan kutai Kartanegara Ing Martadipura di TenggarongDari perkembangan ketiga kampung Lempake, kanibungan dan Paku adji sebagi daerah persawahan dan pekebunan dipilih lah Guntung yang relatif berada antara getiga kampung tersebut hingga lambat laun Guntung semangkin ramai atas kesepakatan ketiga penduduk kampung tersebut Guntung Dijadikan Tempat Pemukiman di tahun 1948 Nama Guntung sendiri diambil dari sebuah Danau Kecil yang airnya tidak mengalir orang kutai menyebtnya Guntung dan nama Guntung tetap Diabadikan sebagai Nama Kampung sampai saat ini, danau kecil ini kemudian digali oleh penduduk Guntung ke arah hulunya di tembusak ke sungai batangan hingga ke sebuah Danau dan ke arah hilirnya ditembuskan kelaut sehingga membentuk sebuah sungai kecil yang berpungsi untuk pengairan irigasi sawah pada saat itu yakni Sungai guntung. Dalam perkembangan selanjutnya perkampungan guntung mengalami pergeseran dengan hadirnya Pertamina Kontactornya melakukan surpey untuk pembangunan pabrik pupuk terapung dan pembeasan lahan yang ditempati rumah rumah penduduk termasuk lokasi pagung erau dan Komplek Equator Hotel yang di bebaskan oleh Pertamina pada tahun 1974 dan 1975. Mulai saat itu Guntung yag tadinya hanya dihuni oleh Etnis Kutai mulai ber sosialisasi dengan penduduk yang datang dari berbagai daerah dan puncaknya terjadi pada tahun 1979 dengan hadirnya perusahan Lumus yang akan membangun pabrik Pupuk terbesar di Dunia dalam satu lokasi ,namun jauh sebelum kehadiran perusahaan di Guntung ini Selain warga Kutai yang mendiami daratan, beberapa puluh tahun kemudian hadir pula komonitas Suku Bajau yang berdiam dibibir pantai yang merupakan cikal bkal perkampungan nelayan.Diawali dari sebuah Kampung Guntung pada tahun 1948 dipimpin oleh A-ang dan pada tahun 1974 berubah setatusnya menjadi sebuah RT. dengan ketua RT nya Hindi T dibawah pemerintahan Kampung Bontang hingga tahun 1985 yang selanjutnya berubah setatusnya menjadi sebuah Dusun dibawa pemerintahan Desa Bontang Baru hingga tahun 1990 kemudian dengan adanya pemekaran Desa Guntung dibawah pemerintahan Desa Belimbing hingga tahun 2002.Dengan berdasarkan peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 18 Tahun 2002 maka pada tanggal 27 September 2002 Adji Irham, BA dilantik sebagai Lurah Pertama dikelurahan Guntung menjabat hingga tahun 2003, Kemudian sejak tanggal 21 November 2003 Kelurahan Guntung dipimpin oleh Drs.Fahmi Rizal.......
tags : kota bontang, bontang kota, letak bontang, luas bontang, pupuk kaltim bontang, lng bontang, sejarah bontang, kelurahan bontang, kecamatan bontang, wlikota bontang, sepak bola bontang, pariwisata bontang, kebudayaan bontang, daerah bontang, penduduk asli bontang, suku asli bontang, kebudayaan asli bontang, pertama di bontang, orang asli bontang, kutai bontang, bontang kutai asli.
Post a Comment for "RIWAYAT SINGKAT KEBERADAAN WARGA KUTAI DI BONTANG"