Timbal atau dalam kesehariannya lebih dikenal dengan nama timah hitam, dalam bahasa ilmiahnya dinamakan plumbum, dan logam ini disimbolkan dengan Pb. Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel periodik unsur kimia.
Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di badan perairan dalam bentuk terlarut dan tersuspensi, baik secara alamiah maupun sebagai dampak aktivitas manusia. Secara alamiah Pb masuk ke perairan melalui pengkristalan di udara dengan bantuan air hujan, juga proses korosifikasi batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin. Sebagai dampak aktivitas manusia, Pb masuk ke perairan melalui limbah industri dan pertambangan. Badan perairan yang telah tercemar senyawa atau ion Pb sehingga konsentrasinya melebihi konsentrasi yang semestinya dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan (Palar, 1994).
Logam berat Pb bersumber dari buangan asap cerobong atau emisi dari industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan asap kendaraan bermotor. Selama proses pembakaran sebagian dari bahan bakar yang mudah menguap dalam hal ini adalah Pb, mengumpul dalam partikel abu sebagai asap. Konsentrasi logam Pb akan naik secara nyata diikuti dengan penurunan ukuran partikel yang terbuang dalam atmosfir. Semakin tinggi suhu dalam boiler maka semakin semakin banyak logam yang dibebaskan. Di perairan konsentrasi Pb tidak stabil karena sifat perairan yang dinamis, tergantung lingkungan dan iklim.
Konsentrasi logam berat yang lebih tinggi umumnya ditemukan pada sedimen lempung, debu, lempung berpasir daripada pasir (Geyer, 1981). Korzeniewski & Neugabieuer (1991) bahwa tipe sedimen dapat mempengaruhi kandungan logam berat dalam sedimen, dengan kategori kandungan logam berat dalam lumpur > lumpur berpasir > berpasir.
Timbal (Pb) dan persenyawaannya dapat berada di badan perairan dalam bentuk terlarut dan tersuspensi, baik secara alamiah maupun sebagai dampak aktivitas manusia. Secara alamiah Pb masuk ke perairan melalui pengkristalan di udara dengan bantuan air hujan, juga proses korosifikasi batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin. Sebagai dampak aktivitas manusia, Pb masuk ke perairan melalui limbah industri dan pertambangan. Badan perairan yang telah tercemar senyawa atau ion Pb sehingga konsentrasinya melebihi konsentrasi yang semestinya dapat mengakibatkan kematian bagi biota perairan (Palar, 1994).
Logam berat Pb bersumber dari buangan asap cerobong atau emisi dari industri yang menggunakan bahan bakar minyak dan asap kendaraan bermotor. Selama proses pembakaran sebagian dari bahan bakar yang mudah menguap dalam hal ini adalah Pb, mengumpul dalam partikel abu sebagai asap. Konsentrasi logam Pb akan naik secara nyata diikuti dengan penurunan ukuran partikel yang terbuang dalam atmosfir. Semakin tinggi suhu dalam boiler maka semakin semakin banyak logam yang dibebaskan. Di perairan konsentrasi Pb tidak stabil karena sifat perairan yang dinamis, tergantung lingkungan dan iklim.
Konsentrasi logam berat yang lebih tinggi umumnya ditemukan pada sedimen lempung, debu, lempung berpasir daripada pasir (Geyer, 1981). Korzeniewski & Neugabieuer (1991) bahwa tipe sedimen dapat mempengaruhi kandungan logam berat dalam sedimen, dengan kategori kandungan logam berat dalam lumpur > lumpur berpasir > berpasir.
1 comment for "Logam Berat Pb (Timbal)"