Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin itulah istilah yang pas untuk menggambarkan kejadian yang dialami nasabah bank yang satu ini. Setelah rekeningnya dibobol penjahat cyber, nasabah ini justru digugat pihak bank. Lho kok?
Biasanya jika terjadi kasus pembobolan rekening, nasabah bank yang menjadi korban akan mencak-mencak kepada banknya, atau yang lebih parah menggugat bank agar mau bertanggung jawab.
Namun yang terjadi di Texas, Amerika Serikat berikut ini justru sebaliknya. Pihak bank, yakni PlainsCapital justru menggugat nasabahnya, Hillary Machinery Inc.
Kisah ini bermula saat rekening perusahaan Hillary Machinery Inc dibobol dedemit maya sehingga uang sebesar US$801.495 amblas.
Pihak Hillary kemudian meminta pertanggungjawaban bank. Uang senilai US$600.000 pun telah diganti oleh PlainsCapital. Namun Hillary menginginkan bank mengganti keseluruhan uang yang dicuri, karena menilai bahwa pencurian ini terjadi akibat lemahnya sistem keamanan bank.
Tak terima dengan tuduhan Hillary, bank mengajukan gugatan ke pengadilan, yang intinya meminta pengadilan menegaskan bahwa prosedur keamanan mereka kuat. Mereka juga menyatakan telah melakukan berbagai upaya untuk merecover uang yang hilang.
Menurut PlainsCapital, saat proses transfer terjadi, pelaku menggunakan data internet banking yang valid milik Hillary. Jadi menurut bank, kesalahan mungkin berada di pihak Hillary.
Yang ganjil, meskipun pelaku log in dengan akun Hillary, tapi menggunakan sistem dengan IP address berbasis di Italia dan Rumania. Pihak Hillary menyayangkan mengapa PlainsCapital tidak curiga dengan hal ini.
"Rasanya konyol jika bank mengatakan keamanan mereka kokoh. Orang yang mengoperasikan bank ini datang dari tempat dimana orang tidak mengunci pintu rumahnya di malam hari dan meninggalkan kunci di mobil. Standar keamanan mereka mungkin canggih 10-15 tahun lalu, tapi tidak untuk saat ini," sindir Troy Owen, Vice President of Sales and Marketing Hillary Machinery Inc.
http://dedepurnama.blogspot.com
Biasanya jika terjadi kasus pembobolan rekening, nasabah bank yang menjadi korban akan mencak-mencak kepada banknya, atau yang lebih parah menggugat bank agar mau bertanggung jawab.
Namun yang terjadi di Texas, Amerika Serikat berikut ini justru sebaliknya. Pihak bank, yakni PlainsCapital justru menggugat nasabahnya, Hillary Machinery Inc.
Kisah ini bermula saat rekening perusahaan Hillary Machinery Inc dibobol dedemit maya sehingga uang sebesar US$801.495 amblas.
Pihak Hillary kemudian meminta pertanggungjawaban bank. Uang senilai US$600.000 pun telah diganti oleh PlainsCapital. Namun Hillary menginginkan bank mengganti keseluruhan uang yang dicuri, karena menilai bahwa pencurian ini terjadi akibat lemahnya sistem keamanan bank.
Tak terima dengan tuduhan Hillary, bank mengajukan gugatan ke pengadilan, yang intinya meminta pengadilan menegaskan bahwa prosedur keamanan mereka kuat. Mereka juga menyatakan telah melakukan berbagai upaya untuk merecover uang yang hilang.
Menurut PlainsCapital, saat proses transfer terjadi, pelaku menggunakan data internet banking yang valid milik Hillary. Jadi menurut bank, kesalahan mungkin berada di pihak Hillary.
Yang ganjil, meskipun pelaku log in dengan akun Hillary, tapi menggunakan sistem dengan IP address berbasis di Italia dan Rumania. Pihak Hillary menyayangkan mengapa PlainsCapital tidak curiga dengan hal ini.
"Rasanya konyol jika bank mengatakan keamanan mereka kokoh. Orang yang mengoperasikan bank ini datang dari tempat dimana orang tidak mengunci pintu rumahnya di malam hari dan meninggalkan kunci di mobil. Standar keamanan mereka mungkin canggih 10-15 tahun lalu, tapi tidak untuk saat ini," sindir Troy Owen, Vice President of Sales and Marketing Hillary Machinery Inc.
http://dedepurnama.blogspot.com
Post a Comment for "Internet Banking Dijebol, Uang Hilang, Nasabah Digugat Bank"