hacker jepang, geng cyber, buku porno, gambar porno, menjadi hacker, hacker di tangkap
Polisi Jepang telah menangkap dua orang yang dituduh menyebarkan virus jahat malware ke sejumlah komputer. Melalui malware tersebut mereka mencuri informasi pribadi dan mengancamnya akan mempostingnya di Internet.
Menurut peneliti keamanan Sophos Graham Cluley, duo penjahat ini menghubungi korban yang terjebak dan menawarkan untuk menghapus data pribadi mereka dari Internet dengan biaya besar. Jika tidak, mereka mengancam akan membeberkan informasi mereka ke dunia maya
"Malware tersebut dilaporkan menyebar melalui situs berbagi file Winny, yang disusupkan melalui game Hentai bertema dewasa. Setelah menginstal program, korban diminta untuk memasukkan nama mereka, tanggal lahir, rincian kontak dan informasi pribadi lainnya , "kata Cluley.
"Pada saat yang sama, informasi seperti bookmark browser langsung dicuri dari komputer pengguna. Pada titik ini pengguna mungkin tidak menyadari apa pun tak hal yang menimpa mereka, sampai kemudian mereka menerima email. Mereka meminta biaya yang akan dibayarkarena mereka memiliki informasi sensitif yang dihapus," tambahnya.
Pemerasan ini sendiri oleh geng cyber Jepang yang bernama "name to shame" di mana mereka menginstal malware ke dalam aplikasi game porno dan Hentai, kemudian mengancam pengguna yang membayar demi menjaga nama baik mereka.
Setelah mendapat informasi yang dibutuhkan, data tersebut digunakan oleh penjahat untuk memeras mulai dari 1.500 yen, atau sekira USD16, korban pun dijanjikan untuk dihapus informasinya.
Menurut laporan di media Jepang, 5.500 orang di daerah Nagasaki sendiri telah mengakui bahwa mereka men-download file berbahaya. Satu dilaporkan adalah kepala sekolah.
http://dedepurnama.blogspot.com
Polisi Jepang telah menangkap dua orang yang dituduh menyebarkan virus jahat malware ke sejumlah komputer. Melalui malware tersebut mereka mencuri informasi pribadi dan mengancamnya akan mempostingnya di Internet.
Menurut peneliti keamanan Sophos Graham Cluley, duo penjahat ini menghubungi korban yang terjebak dan menawarkan untuk menghapus data pribadi mereka dari Internet dengan biaya besar. Jika tidak, mereka mengancam akan membeberkan informasi mereka ke dunia maya
"Malware tersebut dilaporkan menyebar melalui situs berbagi file Winny, yang disusupkan melalui game Hentai bertema dewasa. Setelah menginstal program, korban diminta untuk memasukkan nama mereka, tanggal lahir, rincian kontak dan informasi pribadi lainnya , "kata Cluley.
"Pada saat yang sama, informasi seperti bookmark browser langsung dicuri dari komputer pengguna. Pada titik ini pengguna mungkin tidak menyadari apa pun tak hal yang menimpa mereka, sampai kemudian mereka menerima email. Mereka meminta biaya yang akan dibayarkarena mereka memiliki informasi sensitif yang dihapus," tambahnya.
Pemerasan ini sendiri oleh geng cyber Jepang yang bernama "name to shame" di mana mereka menginstal malware ke dalam aplikasi game porno dan Hentai, kemudian mengancam pengguna yang membayar demi menjaga nama baik mereka.
Setelah mendapat informasi yang dibutuhkan, data tersebut digunakan oleh penjahat untuk memeras mulai dari 1.500 yen, atau sekira USD16, korban pun dijanjikan untuk dihapus informasinya.
Menurut laporan di media Jepang, 5.500 orang di daerah Nagasaki sendiri telah mengakui bahwa mereka men-download file berbahaya. Satu dilaporkan adalah kepala sekolah.
http://dedepurnama.blogspot.com
1 comment for "Hacker Jepang Pakai Komik Porno Untuk Menyebarkan Virus"