USB flash drive, atau yang lebih dikenal dengan flashdisk, ternyata menjadi perangkat favorit para pembuat program jahat untuk menyebarkan worm. Menurut perusahaan keamanan PandaLabs, 25% dari seluruh worm baru yang beredar di tahun 2010 ternyata dirancang untuk menyebar ke PC lain melalui perangkat penyimpanan data portabel yang sudah terinfeksi.
Luis Corrons selaku direktur teknis PandaLabs menyatakan, sebagian besar program jahat (malware) yang beredar saat ini dirancang untuk menyebar melalui perangkat flashdisk. Selain dapat menyalinkan diri ke flashdisk, worm juga dirancang agar dapat beroperasi secara otomatis ketika sebuah perangkat USB yang terinfeksi terhubung ke komputer. Worm ini kemudian akan menginfeksi sistem komputer.
Dari survei yang dilakukan PandaLabs baru-baru ini kepada lebih dari 10.000 perusahaan kecil dan menengah (UKM), terungkap bahwa 27% dari pengguna PC yang terinfeksi malware pada tahun lalu mengatakan bahwa infeksi program jahat pada PC mereka berasal dari USB yang terinfeksi, khususnya flashdisk.
Perangkat lain yang terhubung ke PC melalui USB, termasuk smartphone, kamera dan pemutar musik, juga termasuk perangkat yang riskan menjadi media penyebaran program jahat. Sebab semua perangkat tersebut mempunyai kartu memori atau memori internal, dan karena itulah ponsel pun (misalnya) bisa saja menjadi media pembawa virus tanpa sepengetahuan kita.
Worm Stuxnet adalah salah satu worm yang mengancam tahun ini, yang menyebar via USB. Pada bulan Juli lalu, Stuxnet diketahui menyerang PC-PC yang menggunakan software otomatisasi yang banyak digunakan di industri manufaktur. Worm ini menyerang via USB yang terinfeksi dengan memanfaatkan celah keamanan yang terdapat pada shortcut file Windows.
Jadi, ketika user menampilkan isi USB yang terinfeksi melalui aplikasi file manager seperti Windows Explorer, Stuxnet akan me-load dirinya ke dalam PC lalu menginfeksi sistem komputer. Microsoft sampai-sampai mengeluarkan security update darurat pada awal Agustus lalu untuk menambal celah tersebut.
Sekadar informasi, penyebaran program jahat melalui USB bukanlah hal yang baru. Dua tahun lalu, worm Conficker juga berhasil menghebohkan seluruh dunia karena telah menginfeksi jutaan PC di seluruh dunia lewat flashdisk. Walhasil worm ini dinobatkan sebagai salah satu worm dengan infeksi penyebaran yang paling cepat dalam waktu singkat.
Lalu awal pekan ini, jaringan Komando Pusat AS (CENTCOM) juga diketahui telah disusupi program jahat setelah sebuah USB drive yang terinfeksi terhubung ke salah satu PC di jaringan tersebut.
Sumber: Networkworld.com
http://dedepurnama.blogspot.com
Luis Corrons selaku direktur teknis PandaLabs menyatakan, sebagian besar program jahat (malware) yang beredar saat ini dirancang untuk menyebar melalui perangkat flashdisk. Selain dapat menyalinkan diri ke flashdisk, worm juga dirancang agar dapat beroperasi secara otomatis ketika sebuah perangkat USB yang terinfeksi terhubung ke komputer. Worm ini kemudian akan menginfeksi sistem komputer.
Dari survei yang dilakukan PandaLabs baru-baru ini kepada lebih dari 10.000 perusahaan kecil dan menengah (UKM), terungkap bahwa 27% dari pengguna PC yang terinfeksi malware pada tahun lalu mengatakan bahwa infeksi program jahat pada PC mereka berasal dari USB yang terinfeksi, khususnya flashdisk.
Perangkat lain yang terhubung ke PC melalui USB, termasuk smartphone, kamera dan pemutar musik, juga termasuk perangkat yang riskan menjadi media penyebaran program jahat. Sebab semua perangkat tersebut mempunyai kartu memori atau memori internal, dan karena itulah ponsel pun (misalnya) bisa saja menjadi media pembawa virus tanpa sepengetahuan kita.
Worm Stuxnet adalah salah satu worm yang mengancam tahun ini, yang menyebar via USB. Pada bulan Juli lalu, Stuxnet diketahui menyerang PC-PC yang menggunakan software otomatisasi yang banyak digunakan di industri manufaktur. Worm ini menyerang via USB yang terinfeksi dengan memanfaatkan celah keamanan yang terdapat pada shortcut file Windows.
Jadi, ketika user menampilkan isi USB yang terinfeksi melalui aplikasi file manager seperti Windows Explorer, Stuxnet akan me-load dirinya ke dalam PC lalu menginfeksi sistem komputer. Microsoft sampai-sampai mengeluarkan security update darurat pada awal Agustus lalu untuk menambal celah tersebut.
Sekadar informasi, penyebaran program jahat melalui USB bukanlah hal yang baru. Dua tahun lalu, worm Conficker juga berhasil menghebohkan seluruh dunia karena telah menginfeksi jutaan PC di seluruh dunia lewat flashdisk. Walhasil worm ini dinobatkan sebagai salah satu worm dengan infeksi penyebaran yang paling cepat dalam waktu singkat.
Lalu awal pekan ini, jaringan Komando Pusat AS (CENTCOM) juga diketahui telah disusupi program jahat setelah sebuah USB drive yang terinfeksi terhubung ke salah satu PC di jaringan tersebut.
Sumber: Networkworld.com
http://dedepurnama.blogspot.com
Post a Comment for "25 Persen Worm Menyebar via USB"