tags: scam = penipu, apa itu scam, cara mengetahui scam atau bukan, email scam
Dibanding pria, ternyata kaum wanita lebih rentan menjadi korban jeratan scammer. Lebih spesifik lagi, kaum wanita profesional yang berusia antara 25-34 tahun-lah yang mendominasi.
Sebanyak 2.000 responden online di Inggris diberikan 7 tes oleh sebuah situs bernama knowthenet.org.uk. Situs tersebut ingin mengetahui dan memahami profil dari para korban scam (penipuan) online yang hasilnya nanti dipakai untuk membantu para user agar aman berinternet.
Tes yang dikeluarkan berupa sejumlah skenario scam untuk mengukur kemampuan mereka dalam merespon ancaman tersebut. Tes ini beragam, dari mulai pengidentifkasian halaman Facebook palsu sampai scam dalam bentuk penjualan barang palsu di online.
Dan hasilnya adalah, perempuan paling banyak terjebak dalam skenario palsu tersebut, terutama mereka yang berusia antara 25-34 tahun. Akan tetapi demografi ini tergantung juga dari jenis scam yang dirancang. Contohnya pada skenario yang membujuk korban untuk mengirimkan uang pada seseorang yang sedang dalam kondisi sulit.
Dalam hal ini, kegagalan tes banyak dialami oleh pria (53%). Melihat dari sisi pemakaian waktu untuk online sendiri, kaum wanita memang lebih lama berkutat di internet yakni 24,8 jam per bulannya, sedang pria lebih sedikit yaitu 22,9 jam. Penipuan online memang menjadi hal yang pantas dihindari. Di Inggris sendiri, penipuan ini telah menimpa sebanyak 1,8 juta orang tiap tahunnya.
Penelitian ini mendapat dukungan dari psikolog Anjula Mutanda yang pernah mengatakan bahwa para scammer kini makin lihai dan berhati-hati dalam membidik korbannya. Mereka telah mempelajari kebutuhan emosional dari para user, begitu juga dengan keinginan, kebiasaan, hasrat dan kelemahan target.
Maka selalu berhati-hati dan waspada adalah solusinya. Hal ini ditegaskan pula oleh ahli keamanan di knowthenet.org.uk, Peter Wood. Ia mengatakan mengenai scammer yang sering mengubah strategi serangan untuk melihat apa sih yang sebenarnya menarik perhatian orang. Selain penipuan di toko online, situs jejaring sosial semacam Facebook juga harus diwaspadai karena di situlah sumber informasi yang menguntungkan bagi para scammer.
Sumber: Guardian
http://dedepurnama.blogspot.com
Dibanding pria, ternyata kaum wanita lebih rentan menjadi korban jeratan scammer. Lebih spesifik lagi, kaum wanita profesional yang berusia antara 25-34 tahun-lah yang mendominasi.
Sebanyak 2.000 responden online di Inggris diberikan 7 tes oleh sebuah situs bernama knowthenet.org.uk. Situs tersebut ingin mengetahui dan memahami profil dari para korban scam (penipuan) online yang hasilnya nanti dipakai untuk membantu para user agar aman berinternet.
Tes yang dikeluarkan berupa sejumlah skenario scam untuk mengukur kemampuan mereka dalam merespon ancaman tersebut. Tes ini beragam, dari mulai pengidentifkasian halaman Facebook palsu sampai scam dalam bentuk penjualan barang palsu di online.
Dan hasilnya adalah, perempuan paling banyak terjebak dalam skenario palsu tersebut, terutama mereka yang berusia antara 25-34 tahun. Akan tetapi demografi ini tergantung juga dari jenis scam yang dirancang. Contohnya pada skenario yang membujuk korban untuk mengirimkan uang pada seseorang yang sedang dalam kondisi sulit.
Dalam hal ini, kegagalan tes banyak dialami oleh pria (53%). Melihat dari sisi pemakaian waktu untuk online sendiri, kaum wanita memang lebih lama berkutat di internet yakni 24,8 jam per bulannya, sedang pria lebih sedikit yaitu 22,9 jam. Penipuan online memang menjadi hal yang pantas dihindari. Di Inggris sendiri, penipuan ini telah menimpa sebanyak 1,8 juta orang tiap tahunnya.
Penelitian ini mendapat dukungan dari psikolog Anjula Mutanda yang pernah mengatakan bahwa para scammer kini makin lihai dan berhati-hati dalam membidik korbannya. Mereka telah mempelajari kebutuhan emosional dari para user, begitu juga dengan keinginan, kebiasaan, hasrat dan kelemahan target.
Maka selalu berhati-hati dan waspada adalah solusinya. Hal ini ditegaskan pula oleh ahli keamanan di knowthenet.org.uk, Peter Wood. Ia mengatakan mengenai scammer yang sering mengubah strategi serangan untuk melihat apa sih yang sebenarnya menarik perhatian orang. Selain penipuan di toko online, situs jejaring sosial semacam Facebook juga harus diwaspadai karena di situlah sumber informasi yang menguntungkan bagi para scammer.
Sumber: Guardian
http://dedepurnama.blogspot.com
1 comment for "Korban SCAM Kebanyakan Wanita"