Aksi cyberbullying makin menjadi di jagad maya. Aksi yang marak di kalangan anak muda ini jumlahnya makin meningkat, merujuk pada survey yang dilakukan di Spanyol. Cyberbullying sendiri adalah aksi pelecehan atau mengolok-olok seseorang via internet dan media teknologi lain, baik melalui komentar, foto dan materi lainnya.
Para peneliti dari University of Valencia menggelar survey di 11 sekolah di Valencia, Spanyol pada tahun 2009. Survey tersebut melibatkan 2.101 remaja berusia antara 11-17 tahun, 1.098 di antaranya lak-laki dan 1.003 sisanya ialah perempuan.
Survey ini bukan hanya menunjukkan angka mengenai kasus cyberbullying, namun lebih luas lagi yakni aksi technological bullying yang bukan saja melibatkan internet tapi juga piranti ponsel.
Dari hasil survey, muncul data bahwa 24,6% remaja mengalami kasus bullying via ponsel, sedangkan 29% mengalaminya di internet. Sebagian kasus ini terjadi di tahun pertama sekolah. Oleh karena itu peringatan terhadap para remaja akan aksi ini sangatlah penting karena terkadang mereka sendiri merasa cuek-cuek saja, tidak sadar bahwa aksi ini sebenarnya berdampak negatif pada diri mereka sendiri.
Meskipun kasus cyberbullying adalah kasus sementara bagi para remaja, akan tetapi angkanya cukup signifikan. Hal ini tentu saja tidak boleh dipandang sebelah mata. Studi menunjukkan, para remaja menjadi korban bullying hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Maka perhatikan kegiatan anak-anak Anda, terutama yang berkaitan dengan penggunaan handphone.
Dengan keberadaan handphone yang menjadi bagian dari hidup, ponsel menjadi media yang rawan. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa remaja yang berusia antara 12-14 tahun telah memilki beberapa ponsel dan 63% dari mereka tidak pernah mematikannya.
Masih menurut studi tersebut, muncul fakta bahwa jika dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan ternyata lebih sering mengalami bullying. Hal ini termasuk bullying secara verbal, pelanggaran privasi, penyebaran gosip hingga pengucilan.
Sumber: Upi
http://dedepurnama.blogspot.com
Para peneliti dari University of Valencia menggelar survey di 11 sekolah di Valencia, Spanyol pada tahun 2009. Survey tersebut melibatkan 2.101 remaja berusia antara 11-17 tahun, 1.098 di antaranya lak-laki dan 1.003 sisanya ialah perempuan.
Survey ini bukan hanya menunjukkan angka mengenai kasus cyberbullying, namun lebih luas lagi yakni aksi technological bullying yang bukan saja melibatkan internet tapi juga piranti ponsel.
Dari hasil survey, muncul data bahwa 24,6% remaja mengalami kasus bullying via ponsel, sedangkan 29% mengalaminya di internet. Sebagian kasus ini terjadi di tahun pertama sekolah. Oleh karena itu peringatan terhadap para remaja akan aksi ini sangatlah penting karena terkadang mereka sendiri merasa cuek-cuek saja, tidak sadar bahwa aksi ini sebenarnya berdampak negatif pada diri mereka sendiri.
Meskipun kasus cyberbullying adalah kasus sementara bagi para remaja, akan tetapi angkanya cukup signifikan. Hal ini tentu saja tidak boleh dipandang sebelah mata. Studi menunjukkan, para remaja menjadi korban bullying hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Maka perhatikan kegiatan anak-anak Anda, terutama yang berkaitan dengan penggunaan handphone.
Dengan keberadaan handphone yang menjadi bagian dari hidup, ponsel menjadi media yang rawan. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa remaja yang berusia antara 12-14 tahun telah memilki beberapa ponsel dan 63% dari mereka tidak pernah mematikannya.
Masih menurut studi tersebut, muncul fakta bahwa jika dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan ternyata lebih sering mengalami bullying. Hal ini termasuk bullying secara verbal, pelanggaran privasi, penyebaran gosip hingga pengucilan.
Sumber: Upi
http://dedepurnama.blogspot.com
Post a Comment for "Ternyata Remaja yang Alami Cyberbullying Lebih Dari 25%"