tags: asal usul bontang, kenapa namanya bontang, bontang adalah, asal nama bontang
Beberapa tahun terakhir ini pengkajian mengenai Bontang sangat menarik sebab, selama ini kita belum mendapat kepastian historis mengenai kapan daerah ini bernama Bontang, siapa yang memberi nama, dan mengapa wilayah ini disebut Bontang, padahal hingga kini penelitian dan pengkajian mengenai kronologi berdirinya Bontang masih terus berlanjut beberapa kali sudah diadakan seminar namun belum membuahkan hasil yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, keadaan ini jelas menimbulkan ketidak pastian sejarah selanjutnya, sejarah Bontang terus diwarnai dengan cerita-cerita legendaris yang bersipat dongeng dan rekaan belaka, seperti yang kita dengar selama ini Bontang itu berasal dari bahasa Belanda Bond yang dipadukan dengan bahasa lokal yaitu Tang singkatan dari pendatang yang artinya kumpulan pendatang, ada lagi mengatakan Bone datang, bahkan dari bahasa pelesetan kalau tidak ngebon ya utang sehingga menjadi Bontang.
Ketidak pastian historis tersebut mungkin akan terus berlanjut sebelum ditemukan bukti dari sumber yang sahih dan dapat memenuhi harapan semua pihak. Dalam keadaan inilah penulis mencoba melakukan pencarian data guna mendapatkan fakta sejarah yang lebih pasti, sumbernya jelas dan dapat dipertanggungjawabkan walaupun berbagai aspek banyak hambatan akibat masih terbatasnya sumber data yang sangat diperlukan
Dari hasil penelusuran penulis yang mencari sumber dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang merupakan induk dari wilayah Bontang pada jaman Kerajaan, alhasil penulis bertemu dengan salah satu dari Cucu Sultan AM.Prikesit, bernama H.Adji Pangeran Ario Jaya Winata, SH.MM. beliau menjelaskan berdasarkan Kitab Saway yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara. Bahwa Nama Bontang telah ada sejak jaman pemerintahan Adji Batara Agung dewa Sakti (1300-1325) raja pertama yang memerintah di Kutai Lama anak dari Adji Pangeran Ario Banga yang dikenal dengan Sangiyang Ario Banga.
Pada suatu ketika petinggi Jahitan Layar bernama Ki Dohong diperintahkan ole Raja Kutai Kartanegara Adji Batara Agung Dewa Sakti untuk melihat-lihat keadaan daerah pesisir Kutai sebelah timur, maka berangkatlah Petinggi Jahitan Layar, didalam perjalanannya beliau ini merasa lelah untuk menghilangkan kepenatannya petinggi Ki Dohong Berteduh dengan bersandar dibawah pohon rindang dan duduk ditanah batu, pada waktu itulah petinggi melihat segerombolan orang memakai “Bolang” (pengikat kepala) bertanyalah petinggi kepada orang yang lewat didepannya Siapa pula orang banyak yang memakai Bolang itu, maka dijawab oleh orangyang ditanyai tadi “anu petinggi orang yang memakai Bolang itu sering datang mengambil air tawar untuk mereka memasak, mereka itu nelayan pencari ikan, mendengar hal itu petinggi jahitan layar melapor kepada raja Aji Batara Agung Dewa Sakti tentang hal ihwal orang yang memakai Bolang yang sering datang itu. Mendengar laporan dari petinggi Jahitan Layar, Adji Batara Agung Dewa Sakti mengundang orang-orang Oengkal, Kenangan Ulu Dusun, Sambara, Marang Kayu, santan, Kanimbungan, Beras basah, Pandan Sari, Gunung Kemuning, Rijang, Ringkang, Tanjung Semat, Binaloe, Sembaran, Penyuangan, Senawan, Sangsangan, Muara Kembang, Sungai Samir, Dondang, Manggar, Sambuni, Susuran Dagang, Tanah Malang, Pulau Atas, Karang Asam, Karang Mumus, Loa Bakung, Telok Lerong, Sambuyutan, dan lain-lainnya termasuk orang-orang yang memakai Bolang itu. Setelah berkumpul masing-masing daerah tersebut, maka seraya berkatalah Adji Batara Agung Dewa Sakti kepada orang-orang yang memakai Bolang itu bahwa daerah itu kunamakan daerah “Bontang” agar kamu sekalian mengerti, mengetahui karena daerah itu masih tanah tuah kutai, sejak saat itulah sekalian bersaksi turun temurun daerah itu disebut “Bontang” secara etimologi terdiri dari dua suku kata yaitu Bolang dan datang dan secara terminologi menjadi Bontang.
Kalau kita menyimak yang diriwayatkan kitab Sawai tadi jelaslah bahwa pada saat itu wilayah yang diberinama Bontang belum merupakan perkampungan pemukiman penduduk, akan tetapi hanyalah sebuah wilayah yang digunakan oleh para nelayan untuk mengambil air tawar.
Namun kalau kita berbicara dalam kontek Kota Bontang Saat ini, didalam wilayah kelurahan Guntung ada sebuah wilayah perkampungan orang-orang Kutai yang bernama Kanimbungan atau Kanibungan saat itu tokoh masyarakatnya diundang oleh Raja Kutai Kartanegara yang Pusat pemeintahannya berada di Jahitan layar atau Kutai Lama untuk mendengarkan yang diserukan Raja Adji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325) dalam acara penamaan subuah wilayah yang disebut Bontang.
Dari riwayat yang bersumber Kitab saway yang ada di Kesultanan jelaslah bahwa Pemukiman penduduk yang ada pertama kali di Bontang diawali dari Kanibungan Kelurahan Guntung.
selain Kanibungan wilayah yang mempunyai sejarah penting bagi warga Kutai di Guntung adalah kawasan Paku Adji, wilayah ini diberinama Paku Adji kerena antara tahun 1850-1899 semasa pemerintahan Sultan Adji Mohammad Soleman Al-Adiel Chalifatoelo Moe’min Fibilade Koetai kakak beliau bernama adji Gau Gelar Adji Pangeran Kartanegara II gelar Adji Pangeran Ratu II pernah bermukim diwilayah ini sehingga wilayah ini diberinama Paku adji atau orang Kuat Kerabat Sultan, kehadiran beliau ke Bontang wilayah Paku Adji di Kelurahan Guntung kerena beliau mendapat hak apanage (hak memungut hasil) dari adiknya Sultan Adji Muhammad Soelaiman, mulai dari wilayah Santan, sangata hingga ke wilayah Bengalon
Penulis: Darmawi (Sekretaris Adat Kutai Guntung)
Untuk Cara mendapatkan uang Melalui Internet bisa anda baca DiSini
http://dedepurnama.blogspot.com
Beberapa tahun terakhir ini pengkajian mengenai Bontang sangat menarik sebab, selama ini kita belum mendapat kepastian historis mengenai kapan daerah ini bernama Bontang, siapa yang memberi nama, dan mengapa wilayah ini disebut Bontang, padahal hingga kini penelitian dan pengkajian mengenai kronologi berdirinya Bontang masih terus berlanjut beberapa kali sudah diadakan seminar namun belum membuahkan hasil yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, keadaan ini jelas menimbulkan ketidak pastian sejarah selanjutnya, sejarah Bontang terus diwarnai dengan cerita-cerita legendaris yang bersipat dongeng dan rekaan belaka, seperti yang kita dengar selama ini Bontang itu berasal dari bahasa Belanda Bond yang dipadukan dengan bahasa lokal yaitu Tang singkatan dari pendatang yang artinya kumpulan pendatang, ada lagi mengatakan Bone datang, bahkan dari bahasa pelesetan kalau tidak ngebon ya utang sehingga menjadi Bontang.
Ketidak pastian historis tersebut mungkin akan terus berlanjut sebelum ditemukan bukti dari sumber yang sahih dan dapat memenuhi harapan semua pihak. Dalam keadaan inilah penulis mencoba melakukan pencarian data guna mendapatkan fakta sejarah yang lebih pasti, sumbernya jelas dan dapat dipertanggungjawabkan walaupun berbagai aspek banyak hambatan akibat masih terbatasnya sumber data yang sangat diperlukan
Dari hasil penelusuran penulis yang mencari sumber dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang merupakan induk dari wilayah Bontang pada jaman Kerajaan, alhasil penulis bertemu dengan salah satu dari Cucu Sultan AM.Prikesit, bernama H.Adji Pangeran Ario Jaya Winata, SH.MM. beliau menjelaskan berdasarkan Kitab Saway yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara. Bahwa Nama Bontang telah ada sejak jaman pemerintahan Adji Batara Agung dewa Sakti (1300-1325) raja pertama yang memerintah di Kutai Lama anak dari Adji Pangeran Ario Banga yang dikenal dengan Sangiyang Ario Banga.
Pada suatu ketika petinggi Jahitan Layar bernama Ki Dohong diperintahkan ole Raja Kutai Kartanegara Adji Batara Agung Dewa Sakti untuk melihat-lihat keadaan daerah pesisir Kutai sebelah timur, maka berangkatlah Petinggi Jahitan Layar, didalam perjalanannya beliau ini merasa lelah untuk menghilangkan kepenatannya petinggi Ki Dohong Berteduh dengan bersandar dibawah pohon rindang dan duduk ditanah batu, pada waktu itulah petinggi melihat segerombolan orang memakai “Bolang” (pengikat kepala) bertanyalah petinggi kepada orang yang lewat didepannya Siapa pula orang banyak yang memakai Bolang itu, maka dijawab oleh orangyang ditanyai tadi “anu petinggi orang yang memakai Bolang itu sering datang mengambil air tawar untuk mereka memasak, mereka itu nelayan pencari ikan, mendengar hal itu petinggi jahitan layar melapor kepada raja Aji Batara Agung Dewa Sakti tentang hal ihwal orang yang memakai Bolang yang sering datang itu. Mendengar laporan dari petinggi Jahitan Layar, Adji Batara Agung Dewa Sakti mengundang orang-orang Oengkal, Kenangan Ulu Dusun, Sambara, Marang Kayu, santan, Kanimbungan, Beras basah, Pandan Sari, Gunung Kemuning, Rijang, Ringkang, Tanjung Semat, Binaloe, Sembaran, Penyuangan, Senawan, Sangsangan, Muara Kembang, Sungai Samir, Dondang, Manggar, Sambuni, Susuran Dagang, Tanah Malang, Pulau Atas, Karang Asam, Karang Mumus, Loa Bakung, Telok Lerong, Sambuyutan, dan lain-lainnya termasuk orang-orang yang memakai Bolang itu. Setelah berkumpul masing-masing daerah tersebut, maka seraya berkatalah Adji Batara Agung Dewa Sakti kepada orang-orang yang memakai Bolang itu bahwa daerah itu kunamakan daerah “Bontang” agar kamu sekalian mengerti, mengetahui karena daerah itu masih tanah tuah kutai, sejak saat itulah sekalian bersaksi turun temurun daerah itu disebut “Bontang” secara etimologi terdiri dari dua suku kata yaitu Bolang dan datang dan secara terminologi menjadi Bontang.
Kalau kita menyimak yang diriwayatkan kitab Sawai tadi jelaslah bahwa pada saat itu wilayah yang diberinama Bontang belum merupakan perkampungan pemukiman penduduk, akan tetapi hanyalah sebuah wilayah yang digunakan oleh para nelayan untuk mengambil air tawar.
Namun kalau kita berbicara dalam kontek Kota Bontang Saat ini, didalam wilayah kelurahan Guntung ada sebuah wilayah perkampungan orang-orang Kutai yang bernama Kanimbungan atau Kanibungan saat itu tokoh masyarakatnya diundang oleh Raja Kutai Kartanegara yang Pusat pemeintahannya berada di Jahitan layar atau Kutai Lama untuk mendengarkan yang diserukan Raja Adji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325) dalam acara penamaan subuah wilayah yang disebut Bontang.
Dari riwayat yang bersumber Kitab saway yang ada di Kesultanan jelaslah bahwa Pemukiman penduduk yang ada pertama kali di Bontang diawali dari Kanibungan Kelurahan Guntung.
selain Kanibungan wilayah yang mempunyai sejarah penting bagi warga Kutai di Guntung adalah kawasan Paku Adji, wilayah ini diberinama Paku Adji kerena antara tahun 1850-1899 semasa pemerintahan Sultan Adji Mohammad Soleman Al-Adiel Chalifatoelo Moe’min Fibilade Koetai kakak beliau bernama adji Gau Gelar Adji Pangeran Kartanegara II gelar Adji Pangeran Ratu II pernah bermukim diwilayah ini sehingga wilayah ini diberinama Paku adji atau orang Kuat Kerabat Sultan, kehadiran beliau ke Bontang wilayah Paku Adji di Kelurahan Guntung kerena beliau mendapat hak apanage (hak memungut hasil) dari adiknya Sultan Adji Muhammad Soelaiman, mulai dari wilayah Santan, sangata hingga ke wilayah Bengalon
Penulis: Darmawi (Sekretaris Adat Kutai Guntung)
Untuk Cara mendapatkan uang Melalui Internet bisa anda baca DiSini
http://dedepurnama.blogspot.com
Post a Comment for "Asal Muasal Nama Bontang"