Makalah Fungsi Mikroalga
Prayoga Wiguna
1107114260
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Protista, meliputi organisme yang sel-sel penyusun tubuhnya telah memiliki satu atau lebih inti sel atau nukleus sesungguhnya, serta bagian-bagian sel lainnya. Inti sel adalah inti sel yang telah terlindungi oleh selaput inti (karioteka). Tubuh protista tersusun atas satu sel hingga banyak sel yang organisasinya masih sederhana. Sebagian jenis protista dapat menyitesis zat makanan sendiri, tetapi sebagian sebagai konsumen yang hidupnya bergantung kepada organisme lain. Beberapa jenis dapat bergerak bebas karena pengaruh cahaya dan zat makanan.
Protista dibedakan menjadi 3 fila, sebagai berikut :
- Protista mirip hewan (protozoa)
- Protista mirip tumbuhan
- Protista mirip fungi
Protista mempunyai peranan besar bagikehidupan lainnya, terutama manusia. Banyak anggota-anggota protista yang enak dimakan, dapat untuk produksi makanan dan minuman, menghasilkan bahan-bahan industri, dan banyak membantu menjaga kesuburan tanah. Banyak juga anggota protista yang dapat menjangkitkan penyakit
Protista mirip tumbuhan, tubuhnya juga tersusun atas satu sel dan banyak sel sederhana. Sel-sel protista kelompok ini telah memiliki dinding sel, sehingga bentuk tubuhnya tetap. Selnya telah memiliki organel kloroplas , sehingga protista mirip tumbuhan yang mampu menyintesis zat makanannya sendiri. Karena itu, organisme ini termasuk produsen.
Protista mirip tumbuhan biasa hidup di air, baik air laut maupun air tawar. Beberapa jenis protista mirip tumbuhan dapat bergerak bebas di dalam air, dengan menggunakan alat gerak berupa bulu cambuk atau flagellum.
1.2 TUJUAN
- Mengetahui fungsi dari mikroalga bagi kehidupan manusia
- Memberi contoh peranan mikroalga bagi lingkungan serta kehidupan seluruh makhluk hidup.
- Mengetahui mikroalga jenis apa saja yang bermanfaat bagi kehidupan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN ALGA
Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh chlorococcus sp), koloni (volvox sp), benang (filamen) (contohspyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh ulva sp, sargasum sp danEuchema sp).
Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik.
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga adalah:
Fikosianin = warna biru;
Xantofil = warna kuning;
Karoten = warna keemasan;
Fikosantin = warna pirang;
Fikoeritrin = warna merah.
( menurut Drs. Slamet prawirohartono, 2003 )
2.2 PENGERTIAN MIKROALGA
Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup di seluruh wilayah perairan air tawar dan laut. Mikroalga lazim disebut fitoplankton.
Mikroalga saat ini menjadi salah satu alternative sumber energi baru yang sangat potensial. Makanan utama mikroalga ialah karbondioksida. Ia mampu tumbuh cepat dan dipanen dalam waktu singkat yakni 7-10 hari. Kegiatan kultivasi tumbuhan produsen primer ini menghemat ruang (save space), memiliki efisiensi dan efektivitas tinggi. Panen mikroalga minimal 30 kali lebih banyak dibandingkan tumbuhan darat. Mikroalga juga dapat dikombinasikan untuk pengelolaan lingkungan (recycling nutrien, konservasi air, dan biofiksasi karbon dioksida atau reduksi emisi gas rumah kaca), serta efisien dalam penyerapan energi surya.
( menurut D.A. Pratiwi dkk, 2006)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KLASIFIKASI ALGA
Berdasarkan macam klorofil dan pigmen lain yang dominan, alga dibagi menjadi empat divisio, yaitu:
a.)Chlorophyta (ganggang hijau)
- Ciri-ciriAda yang bersel satu, bersel banyak, berkoloni, berbentuk benang, dan lembaran. Selnya eukaryot. Punya klorofil a dan b, dan pigmen tambahan karoten. Cara hidup bebas, sebagai epifit atau fitoplankton. Reproduksi aseksual dengan pembelahan sel (bersel tunggal), fragmentasi (koloni dan filamen), pembentukan zoospora (sel berflagel dua), aplanospora (spora yang tidak bergerak), dan autospora (aplanospora yang mirip dengan sel induk). Reproduksi seksual dengan isogami (peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama), anisogami (peleburan dua gamet, yaitu yang ukurannya tidak sama) dan oogami (peleburan dua gamet, yaitu sperma dan sel telur).
- Klasifikasi Chlorophyta Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, Chlorophytandigolongkan menjadi beberapa genus, yaitu:
- Alga hijau bersel satu tidak bergerak.Contoh: Chlorococcum (bulat, punya pirenoid), Chlorella (bulat,kloroplas berbentuk mangkuk, punya pirenoid sebagai sumber protein sel tunggal).
- Alga hijau bersel satu dapat bergerak.Contoh: Chlamydomonas (bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk antara mangkuk dan pita, terdapat stigma (bintik mata).
- Alga hijau berkoloni tidak bergerak.Contoh: Hydrodictyon (koloni berbentuk jala inti, dan pirenoid banyak).
- Alga hijau berbentuk koloni bergerak.Contoh: Volvox (koloni bulat, berisi beribu-ribu sel).
- Alga hijau berbentuk benang (filamen).Contoh: (1) Spirogyra (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas berbentuk pita tersusun spiral, pirenoid banyak). (2) Oedogonium (filamen tidak bercabang, kloroplas berbentuk jala, pirenoid banyak, inti satu besar).
- Alga hijau berbentuk thalus.Contoh: Ulva lactua (selada laut), bentuk lembaran seperti daun.
b.)Phaeophyta (ganggang cokelat)
Tubuh menyerupai tumbuhan tinggi. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin. Habitat sebagian besar di laut. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, sel telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia. Contoh: Laminaria sp (penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik), Sargassum sp, Fucus, Turbinaria decurens, Macrocystis.
c.) Chrysophyta (ganggang keemasan)
- Ciri-ciriHabitat di air tawar. Bersel tunggal, membentuk koloni atau benang. Dinding sel mengandung silika. Cara hidup sebagai fitoplankton. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan berupa karoten.
- Klasifikasi ChrysophytaDibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
- Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil. Contoh: Vaucheria sp.
- Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil dan karoten. Contoh: Ochromonas, Synura.
- Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler, ada yang berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Contoh: Navicula, Pinnularia.
d.)Rhodophyta (ganggang merah)
Habitat di laut. Tubuhnya bersel banyak. Mempunyai klorofil a dan d, pigmen tumbuhan fikosianin, fikoerithrin. Contoh: Eucheuma spinosum (bisa dibuat agar-agar), Gelidium sp, dan Gracillaria sp.
3.2 FUNGSI MIKROALGA
Berikut merupakan fungsi mikroalga secara umum :
- Sumber makanan dan nutrsi bagi :
- Moluska dan bivalvial
- Zooplankton ( Rotifera, Dapnia, Artemia)
- Tahap awal hingga tahap akhir pada banyak spesies udang]
- Tahap awal pertumbuhan juvenil beberapa spesies ikan
- Digunakan sebagai green water technology sebagai penstabil kualitas air ( sebagai nutrisi bagi larva dan sebagai komtrol mikroba).
- Sebagai suplemen makanan, kosmetik, energi, dan lain – lain.
Nilai Nutrisi Sel Microalgae
Pada umumnya nilai nutrisi mokroalgae dihubungkan langsung dengan spesies, suplai nutrient, cahaya, dan kondisi fisika kimia selama pertumbuhan selnya. Sebagai contoh, ketika Monodus subterraneus tumbuh ekponensial, sel algae mempunyai tingkat respirasi dan fotosintesa yang tinggi, dan kandungan proteinnya lebih dari 70 % berat kering serta tingginya produksi klorofil dan asam nukleat, tetapi mempunyai kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah (fogg, 1959).
Sebaliknya pada kondisi kandungan nitrogen rendah, sel algae mempunyai tingkat fotosintesa dan respirasi yang rendah pula, serta diikuti kandungan protein kurang dari 10 %, serta terjadi tingginya kandungan karbohidrat dan lemak.
Untung dan rugi
Secara garis besar, beberapa laporan berupa jurnal-jurnal berbasis 'Evidence Based Medicine' dari riset yang sudah dilakukan oleh para ahli menghubungkan fungsi mikroalga dalam peningkatan produksi antibodi /pemicu fungsi imun, regenerasi sel, memicu fungsi otak, penurun reaksi alergi termasuk dalam penyakit asma yang dipicu oleh reaksi alergi tersebut, antimikroba termasuk bakteri, virus dan jamur, anti peradangan, peningkatan fungsi jantung dan pembuluh darah, proteksi kanker dan radiasi-kemoterapi pada kanker, dan masih banyak lagi, namun riset lain terbanyak menghubungkannya dengan fungsi antioksidan serta detoksifikasi.
Sebagaimana banyak zat gizi lainnya, tetap memiliki beberapa kerugian terutama bila digunakan tidak semestinya. Berkaitan dengan ini, beberapa riset lain juga menyebutkan mikroalga belum bisa dijadikan menu utama dalam susunan diet melainkan masih berada dalam batasannya sebagai suplemen karena ukurannya yang sangat kecil sebagai makhluk bersel tunggal tadi membuat mikroalga bisa menimbulkan masalah pencernaan bila dikonsumsi dalam jumlah besar seperti misalnya diare dan dehidrasi pada kasus-kasus yang berlanjut.
Lebih lanjut, para ahli ini mengemukakan pendapat mereka dalam banyaknya produk berkandungan mikroalga yang beredar sebagai akses euforia dari publikasi positif tadi, yang akhirnya banyak menjadi kurang baik dalam pengolahannya.
Hal ini kemudian mereka jelaskan dalam hubungannya dengan jenis organik dan non-organik dari mikroalga itu sendiri, dimana pengolahan non-organik akan mempengaruhi optimalitas fungsinya yang bisa tercemar oleh kombinasi beberapa bahan dasar lain yang digunakan, berikut proses yang bisa merusak pH-nya sendiri dimana kebanyakan mikroalga ini hidup stabil pada pH seimbang diantara 8-11 dan temperature 85 hingga 112 derajat Celcius.
Mendapatkan produk yang diproses secara murni organik mungkin masih sedikit sulit selain biaya yang jauh lebih mahal karena pemrosesannya yang lebih sulit, namun tentu masih sangat perlu untuk mengkaji terlebih dahulu produk-produk yang kini beredar menjamur menawarkan fungsi mikroalga yang sedemikian menarik ini, agar tak berdampak merugikan bagi penggunanya sendiri.
( menurut dr. Daniel Irawan )
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 KESIMPULAN
Mikroalga memiliki potensi sebagai sumber energi baru bagi kehidupan masa kini.Mikroalga merupakan sumber nutrisi bagi beberapa makhluk hidup pada lingkungan tertentu.Mikroalga juga memiliki peran penting sebagai tolak ukur kualitas dari suatu sumber air.
4.2 SARAN
Mikroalga adalah makhluk hidup yang berpotensi sebagai sumber energi baru, karena itu, sudah seharusnya, mikroalga dipelajari dan diteliti lebih dalam agar kekurangan dari mikroalga ini dapat diminimalisir.Mikroalga memiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk hidup, jadi, manusia harus menjaganya dnegan tidak menghancurkan habitat-habitat dari mikroalga itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
L.H, Heru dan M.R, Ekhsan. 2007. Buku Pelajaran Biologi SMA jilid 1. Satubuku: Jakarta.
Pratiwi, D.A. dkk. 2006. Buku Pelajaran Biologi SMA jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Prawirohartono, S. 1988. Buku Pelajaran SMA 2A-A2. Erlangga : Jakarta.
Prawirohartono, S. 2003. Sains Biologi SMU kelas 1. Bumi Aksara : Jakarta.
http://afsaragih.wordpress.com/2008/12/16/kultur-mikroalga/
http://wartapedia.com/edukasi/ensiklopedia/452-mikroalga.html
Pratiwi, D.A. dkk. 2006. Buku Pelajaran Biologi SMA jilid 1. Erlangga: Jakarta.
Prawirohartono, S. 1988. Buku Pelajaran SMA 2A-A2. Erlangga : Jakarta.
Prawirohartono, S. 2003. Sains Biologi SMU kelas 1. Bumi Aksara : Jakarta.
http://afsaragih.wordpress.com/2008/12/16/kultur-mikroalga/
http://wartapedia.com/edukasi/ensiklopedia/452-mikroalga.html
Post a Comment for "Makalah Fungsi Mikroalga"