Banyaknya serangan hacker dari luar Amerika Serikat memaksa National Security Agency, AS membangun 'benteng' pertahanan di dunia maya. Sistem tersebut selain berfungsi sebagai pertahanan juga mampu membantu mendeteksi setiap serangan hacker yang mencoba untuk melumpuhkan infrastruktur melalui jaringan komputer.
Sistem tersebut dapat memantau setiap jaringan komputer perusahaan swasta maupun institusi pemerintah.
Sistem ini sebenarnya akan difokuskan pada sistem komputerisasi yang terkait dengan infrastruktur seperti pembangkit listrik tenaga nuklir. Sistem ini menggunakan sensor yang ditempatkan dalam jaringan komputer yang akan memberi peringatan bila ada serangan cyber.
Kabar yang beredar, pengerjaan sistem tersebut senilai 100 juta dolar Singapura. Sumber tersebut mengungkapkan, pengerjaan akan dilakukan oleh perusahaan AS Raytheon.
NSA sendiri enggan mengomentari laporan tersebut. Setali tiga uang dengan NSA, Raytheon juga tak memberikan tanggapan atas isu tersebut.
AS berkepentingan untuk membangun benteng pertahanan mengingat pada 2009 data-data sensitif yang dimiliki pemerintah AS mencapai sekira 10 hingga 20 TB. Beberapa hacker dari China, Turki, dan Korea Utara kerap menjadikan negeri Paman Sam itu sebagai target utama setiap penyerangan.
http://dedepurnama.blogspot.com
Sistem tersebut dapat memantau setiap jaringan komputer perusahaan swasta maupun institusi pemerintah.
Sistem ini sebenarnya akan difokuskan pada sistem komputerisasi yang terkait dengan infrastruktur seperti pembangkit listrik tenaga nuklir. Sistem ini menggunakan sensor yang ditempatkan dalam jaringan komputer yang akan memberi peringatan bila ada serangan cyber.
Kabar yang beredar, pengerjaan sistem tersebut senilai 100 juta dolar Singapura. Sumber tersebut mengungkapkan, pengerjaan akan dilakukan oleh perusahaan AS Raytheon.
NSA sendiri enggan mengomentari laporan tersebut. Setali tiga uang dengan NSA, Raytheon juga tak memberikan tanggapan atas isu tersebut.
AS berkepentingan untuk membangun benteng pertahanan mengingat pada 2009 data-data sensitif yang dimiliki pemerintah AS mencapai sekira 10 hingga 20 TB. Beberapa hacker dari China, Turki, dan Korea Utara kerap menjadikan negeri Paman Sam itu sebagai target utama setiap penyerangan.
http://dedepurnama.blogspot.com
Post a Comment for "AS Bangun Benteng Pertahanan Cyber"