Melalui internet hampir semua informasi bisa kita dapatkan, termasuk informasi tentang orang lain. Tentu dengan kemudahan mengakses informasi ini ada sisi positif yang bisa dipetik, pun juga sisi negatifnya. Namun tidak semua orang merasa nyaman informasi yang berkaitan dengan dirinya bisa dilihat orang lain. Hal ini dibuktikan dengan survey yang digelar oleh Harris Interactive untuk Intellius di Amerika baru-baru ini.
Survey tersebut menguak fakta bahwa 90% warga Amerika mencemaskan data online sehingga menginginkan kontrol yang lebih besar terhadap informasi yang tersedia di internet. Menurut Harris Interactive, karena mengetahui kebiasaan masyarakat sekarang yang memakai website dan mesin pencari untuk mencari informasi tentang orang lain, sebanyak 80% percaya bahwa identitas online mereka sama pentingnya dengan kehidupan atau reputasi mereka di dunia offline.
Mengacu pada WebProNews, penyelenggara survey yakin bahwa tahun 2011 akan menjadi ‘Tahun Reputasi Online’. Alasannya ialah fakta bahwa konsumen semakin melek akan seberapa banyak informasi tentang mereka yang tersedia di internet, serta bagaimana informasi tersebut mempengaruhi pandangan orang lain tentang mereka. Oleh karena itulah masyarakat menginginkan kontrol yang berlebih akan informasi online tersebut.
Selain data di atas, survey tersebut juga menguak hasil lain yang masih terkait dengan data online antara lain:
- 74% percaya bahwa melihat informasi secara online tentang calon rekan bisnis adalah langkah yang sangat penting sebelum memutuskan untuk menjalin interaksi dengan mereka.
- 74% mengklaim bahwa mereka menolak untuk berinteraksi atau berbisnis dengan seseorang atau sebuah perusahaan jika mereka menemukan informasi negatif di online tentang mereka.
- 69% menyatakan bahwa mereka lebih senang berinteraksi dengan seseorang jika informasi di internet menunjukkan hal positif.
Survey dari Harris juga menjelaskan bahwa 40% dari konsumen di tahun ini lebih memberi perhatian pada rekam digital mereka dibandingkan pada tahun lalu. Kepekaan ini tak bisa dipungkiri datang dari kesadaran mereka bahwa mereka memiliki kontrol yang kurang terhadap informasi yang tersedia. Foto, video, blog dan data lain yang kita unggah di internet memang jauh dari kata aman.
Sumber: Webpronews
http://dedepurnama.blogspot.com
Survey tersebut menguak fakta bahwa 90% warga Amerika mencemaskan data online sehingga menginginkan kontrol yang lebih besar terhadap informasi yang tersedia di internet. Menurut Harris Interactive, karena mengetahui kebiasaan masyarakat sekarang yang memakai website dan mesin pencari untuk mencari informasi tentang orang lain, sebanyak 80% percaya bahwa identitas online mereka sama pentingnya dengan kehidupan atau reputasi mereka di dunia offline.
Mengacu pada WebProNews, penyelenggara survey yakin bahwa tahun 2011 akan menjadi ‘Tahun Reputasi Online’. Alasannya ialah fakta bahwa konsumen semakin melek akan seberapa banyak informasi tentang mereka yang tersedia di internet, serta bagaimana informasi tersebut mempengaruhi pandangan orang lain tentang mereka. Oleh karena itulah masyarakat menginginkan kontrol yang berlebih akan informasi online tersebut.
Selain data di atas, survey tersebut juga menguak hasil lain yang masih terkait dengan data online antara lain:
- 74% percaya bahwa melihat informasi secara online tentang calon rekan bisnis adalah langkah yang sangat penting sebelum memutuskan untuk menjalin interaksi dengan mereka.
- 74% mengklaim bahwa mereka menolak untuk berinteraksi atau berbisnis dengan seseorang atau sebuah perusahaan jika mereka menemukan informasi negatif di online tentang mereka.
- 69% menyatakan bahwa mereka lebih senang berinteraksi dengan seseorang jika informasi di internet menunjukkan hal positif.
Survey dari Harris juga menjelaskan bahwa 40% dari konsumen di tahun ini lebih memberi perhatian pada rekam digital mereka dibandingkan pada tahun lalu. Kepekaan ini tak bisa dipungkiri datang dari kesadaran mereka bahwa mereka memiliki kontrol yang kurang terhadap informasi yang tersedia. Foto, video, blog dan data lain yang kita unggah di internet memang jauh dari kata aman.
Sumber: Webpronews
http://dedepurnama.blogspot.com
Post a Comment for "Data Online di Cemaskan 90% Pengguna Internet"