Mentari telah tenggelam, digantikan oleh gelapnya malam yang pekat. Di sebuah rumah tua di ujung jalan, seorang gadis kecil bernama Lily meringkuk di balik selimutnya, matanya terpaku pada dinding kamarnya. Bukan tanpa alasan, selama beberapa malam terakhir, ia selalu mendengar suara bisikan aneh dari balik dinding tersebut.
Awalnya, Lily mengira itu hanya tikus atau suara angin. Tapi bisikan itu semakin jelas, seperti suara orang yang sedang bergumam. Ia tak bisa memahami kata-katanya, hanya desisan halus yang membuat bulu kuduknya merinding.
Rasa takut mulai menggerogoti hati Lily. Ia tak berani menceritakannya pada orang tuanya, takut dianggap mengada-ada. Ia hanya bisa mendekap boneka teddy bear kesayangannya erat-erat, berharap suara itu menghilang.
Malam ini, bisikan itu terdengar lebih keras dari biasanya. Seolah-olah sumber suara itu semakin dekat. Lily menutup telinganya dengan bantal, tapi suara itu tetap menembus masuk. Ia merasa dinding kamarnya bergetar, seperti ada sesuatu yang ingin keluar.
Tak tahan lagi, Lily bangkit dari tempat tidur dan mendekati dinding. Ia menempelkan telinganya, jantungnya berdebar kencang. Suara bisikan itu semakin jelas, dan ia akhirnya bisa memahami beberapa kata.
"Tolong... aku... terjebak..."
Lily tercekat. Itu suara seorang wanita! Ia menarik napas dalam-dalam dan mengetuk dinding dengan gemetar.
"Siapa di sana?" tanyanya dengan suara bergetar.
Bisikan itu berhenti sejenak, lalu terdengar kembali, lebih lemah. "Tolong... di balik dinding..."
Lily panik. Ia berlari keluar kamar dan membangunkan orang tuanya. Awalnya mereka tak percaya, tapi setelah mendengar suara bisikan itu sendiri, mereka setuju untuk menyelidiki.
Dengan hati-hati, sang ayah membongkar dinding kamar Lily. Di baliknya, mereka menemukan sebuah ruangan rahasia kecil. Di dalamnya, terbaring sesosok tubuh wanita tua yang kurus kering, lemah tak berdaya.
Rupanya, wanita itu adalah pemilik rumah sebelumnya yang hilang bertahun-tahun lalu. Ia terjebak di ruangan rahasia itu tanpa makanan dan minuman.
Lily dan orang tuanya segera menolong wanita itu dan memanggil ambulans. Setelah siuman, wanita itu menceritakan bahwa ia sengaja dikurung oleh anaknya sendiri yang serakah untuk menguasai harta warisannya.
Berkat keberanian Lily, nyawa wanita itu terselamatkan. Dan bisikan di balik dinding pun akhirnya berhenti, digantikan oleh rasa lega dan damai. Lily belajar bahwa rasa takut tak boleh menghalangi kita untuk berbuat baik dan menolong sesama.
Post a Comment for "Cerita Horor: Bisikan di Balik Dinding"