Reyna selalu merasa ada yang aneh dengan cermin antik di kamarnya. Cermin oval dengan bingkai kayu ukir itu ia temukan di loteng saat membantu ibunya membersihkan rumah tua peninggalan neneknya. Terpesona oleh keindahannya, Reyna meminta izin untuk meletakkannya di kamarnya.
Namun, sejak cermin itu ada, Reyna sering merasa tidak nyaman. Setiap kali ia bercermin, ia merasa bayangannya tidak persis seperti dirinya. Terkadang senyumnya lebih lebar, tatapannya lebih tajam, atau bahkan ada kilatan aneh di matanya.
Awalnya, Reyna mengira itu hanya perasaannya saja. Ia lelah, kurang tidur, atau mungkin cahaya kamar yang kurang terang. Namun, perasaan aneh itu semakin kuat. Ia mulai takut untuk bercermin, terutama di malam hari.
Suatu malam, Reyna terbangun dari tidurnya karena suara aneh dari kamar mandi. Ia mendengar suara air mengalir dan seperti ada seseorang di sana. Dengan ragu-ragu, ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.
Saat ia menyalakan lampu, ia melihat bayangan dirinya di cermin. Tapi kali ini, bayangan itu benar-benar berbeda. Wajahnya pucat pasi, matanya hitam pekat, dan senyumnya sinis. Bayangan itu mengulurkan tangannya dari cermin, seolah ingin menarik Reyna ke dalamnya.
Reyna menjerit ketakutan dan mundur beberapa langkah. Bayangan itu tertawa menakutkan, suaranya menggema di seluruh kamar mandi. Reyna berlari keluar kamar mandi dan membanting pintunya. Ia bersandar di dinding, tubuhnya gemetar ketakutan.
Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia ingin memanggil orang tuanya, tapi mereka sedang pergi ke luar kota. Ia merasa sendirian dan terjebak dengan bayangan mengerikan di cermin itu.
Tiba-tiba, ia teringat cerita neneknya tentang cermin antik itu. Konon, cermin itu dikutuk dan bisa menjebak jiwa orang yang bercermin di dalamnya. Reyna menyadari bahwa ia harus menyingkirkan cermin itu sebelum terlambat.
Dengan mengumpulkan sisa keberaniannya, Reyna kembali ke kamar mandi. Ia mengambil handuk dan menutupi cermin itu. Ia berdoa semoga itu cukup untuk menghentikan bayangan jahat itu.
Keesokan harinya, Reyna meminta bantuan tetangganya untuk membuang cermin itu. Ia lega karena akhirnya terbebas dari teror bayangan di cermin. Ia belajar bahwa tidak semua barang antik itu indah, beberapa menyimpan rahasia gelap dan berbahaya.
Post a Comment for "Cerita Horor: Bayangan di Cermin"